Seni Tenun Tikar Tradisional Samet Ngam di Chanthaburi, Thailand
Warisan Dari Tepi Timur Thailand
Kota Chanthaburi di pesisir timur Thailand terkenal bukan hanya karena buah-buahannya dan batu permatanya, tetapi juga karena warisan kerajinan anyaman tikar yang disebut Chanthaboon mat atau yang lebih dikenal di komunitasnya sebagai seni tenun tikar Samet Ngam. Kerajinan ini tumbuh kuat di desa-desa seperti Ban Samet Ngam, di mana generasi demi generasi meneruskan teknik mengolah bahan alami menjadi tikar tahan lama dan bernilai seni tinggi.
Asal-usul dan bahan dasar
Tikar Chanthaboon dibuat dari tanaman sedge/kok (sejenis rumput air yang kuat) yang tumbuh subur di dataran basah Chanthaburi. Setelah dipanen, serat dikeringkan, diwarnai, dan dipintal menjadi anyaman. Beberapa sumber menyatakan bahwa teknik tenun terorganisir di komunitas lokal sejak kedatangan pemukim Katolik Vietnam yang memperkenalkan pola awal pembuatan tikar — sehingga ada kombinasi pengaruh lokal dan imigran dalam sejarahnya.
Proses pembuatan
Proses pembuatan tikar tradisional Samet Ngam biasanya mengikuti beberapa tahap:
-
Panen dan penjemuran: Sedge dipotong lalu dikeringkan agar awet.
-
Pewarnaan: Serat dicelup dengan pewarna alami atau sintetis untuk menghasilkan pola warna.
-
Persiapan alat: Alat anyaman tradisional seperti beater (alat pemadat) dan alat pembuat rangka dipersiapkan; beberapa alat terbuat dari bambu atau kayu lokal.
-
Tenun: Dua penenun sering bekerja secara berpasangan pada alat tenun untuk menghasilkan tikar lebar dan rapat. Teknik pemadatan dan pola membuat tikar ini tahan lama — beberapa tikar dapat bertahan sampai 10 tahun bila dirawat.
Ciri khas desain dan kegunaan
Tikar Samet Ngam dikenal karena:
-
Pola geometris sederhana hingga rumit, tergantung keahlian penenun.
-
Warna cerah yang populer untuk tas, alas meja, sandal, dan aksesori rumah tangga.
-
Kekuatan dan ketahanan, membuatnya cocok digunakan sehari-hari maupun untuk keperluan upacara.Kerajinan ini juga sering dimodernkan menjadi produk lifestyle — dari tas anyaman hingga tote dan hiasan interior — sehingga menjangkau pasar turis dan urban.
Pusat pelestarian
Untuk pelancong budaya, Ban Samet Ngam (Samed/Samet Ngam) menawarkan pusat kerajinan dan workshop dimana pengunjung dapat menyaksikan seluruh proses dan mencoba menenun sendiri. Inisiatif lokal dan program OTOP (One Tambon One Product) membantu mempromosikan produk serta melindungi teknik tradisional ini dari punah. Beberapa pusat juga berperan mengembangkan desain agar sesuai selera pasar modern tanpa menghilangkan identitas tradisional.
Dampak ekonomi dan upaya pemberdayaan komunitas
Kerajinan tikar bukan sekadar seni — ia menjadi sumber pendapatan penting bagi keluarga di desa. Kelompok penenun, terutama perempuan, bekerja kolektif untuk memproduksi tikar dan produk turunan yang dijual ke pasar lokal dan turis. Proyek pengembangan produk dan pelatihan desain membantu meningkatkan nilai jual sekaligus mempertahankan keterampilan tradisional. Studi & laporan komunitas juga menunjukkan adanya usaha modernisasi produksi agar lebih efisien sambil tetap mempertahankan kualitas tangan.
Tips mengunjungi dan membeli asli
Jika Anda merencanakan kunjungan ke Chanthaburi dan ingin membeli atau belajar menenun:
-
Kunjungi Ban Samet Ngam Mat Weaving Centre untuk demo langsung dan pembelian dari pengrajin.
-
Cari label atau tanya asal bahan — tikar asli biasanya terbuat dari sedge lokal dan memiliki pola tangan yang tak sempurna (itu tanda keaslian).
-
Kalau ingin oleh-oleh praktis, pilih produk yang telah dimodernkan (tas, keset) agar gampang dibawa pulang dan tahan lama.
Menghadapi tantangan pelestarian
Seperti banyak kerajinan tradisional lain, tenun tikar menghadapi tantangan: generasi muda merantau ke kota, bahan baku musiman, dan persaingan produk massal. Namun komunitas setempat, dukungan pariwisata, serta program pelatihan dan pemasaran berbasis OTOP membantu memberi harapan agar seni ini tetap hidup. Ada juga kolaborasi dengan perancang modern untuk membuka pasar baru tanpa meninggalkan akar tradisional.
Kesimpulan.
Seni tenun tikar Samet Ngam bukan hanya produk; ia adalah saksi budaya Chanthaburi — hubungan manusia dengan alam, keterampilan yang diwariskan, dan kreativitas komunitas. Untuk pelancong yang mencari pengalaman otentik atau pembaca yang menghargai kerajinan tangan bernilai budaya, Chanthaburi dan desa Ban Samet Ngam menawarkan kombinasi edukasi, keindahan, dan peluang memberi dampak langsung ke pengrajin lokal.




Posting Komentar untuk "Seni Tenun Tikar Tradisional Samet Ngam di Chanthaburi, Thailand"
Posting Komentar